Lebih dari 2.000 aplikasi berbahaya berada di Play Store

diambil dari Google


Jika kamu beranggapan bahwa masalah quality control yang menganggu di Google Play Store sudah selesai, itu tidak sepenuhnya benar. Sebuah studi yang dilakukan selama 2 tahun oleh University of Sydney dan CS61 Data61 telah sampai pada kesimpulan bahwa setidaknya ada kurang lebih 2.000 aplikasi palsu di Google Play Store. Aplikasi-aplikasi tersebut meniru permanian yang sedang populer dan memiliki malware. "Multi-modal Neural Embedding Approach for Detecting Mobile Counterfeit Apps",sebuah paper yang telah dipresentasikan pada World Wide Web Conference di California pada bulan Mei lalu mendokumentasikan hasilnya.

Studi ini menunjukan bahwa ada sejumlah besar aplikasi game tiruan yang tersedia di Google Play Store. Itu termasuk versi palsu dari permainan populer seperti Temple Run, Free Flow, dan Hill Climb Racing. Studi ini menyelidiki sekitar 1,2 juta aplikasi di Google Play Store, dan mengidentifikasi serangkaian potensi pemalsuan untuk 10.000 aplikasi teratas.

Aplikasi palsu meniru aplikasi populer dan kebanyakan menyesatkan pengguna. Studi tersebut mengatakan, " Banyak aplikasi palsu dapat didentifikasi setelah diinstall. Namun, bahkan pengguna yang mengerti teknologi mungkin kesulitan untuk mendeteksinya sebelum instalasi."

Ini juga menunjukan bahwa aplikasi palsu sering digunakan oleh peretas untuk mencuri data pengguna atau menginfeksi perangkat dengan malware. "Menginstall aplikasi palsu dapat menyebabkan peretas mengakses data pribadi dan dapat menimbulkan masalah serius seperti kerugian finansial atau pencurian identitas," dikutip dari postingan blog Universitas tersebut.

Studi ini juga menemukan bahwa lebih dari 1.500 aplikasi meminta setidaknya 5 izin berbahaya dan lebih dari 1400 memiliki setidaknya 5 iklan yang disematkan dari pihak ketiga.

Untuk meyelidiki aplikasi-aplikasi ini di Google Play Store, para peneliti menggunakan neural networks.

Google juga telah mengakui adanya masalah "aplikasi dan pengembang nakal" dalam sebuah postingan oleh manajer produk Google Play Andrew Ahn pada 13 Februari 2019.

Menurut Google, sekarang perusahaan jauh lebih cepat dalam menghapus pengembang nakal dari Play Store jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Perusahaan mengatakan bahwa pada tahun 2018 telah menghentikan lebih banyak aplikasi jahat yang ada daripada sebelumnya.

Seorang juru bicara Google menanggapi dan mengatakan, "Ketika kami menemukan bahwa suatu aplikasi telah melanggar kebijakan kami, kami langsung menghapusnya dari Google Play."

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Lebih dari 2.000 aplikasi berbahaya berada di Play Store"

Post a Comment